Di pagi buta , tiba-tiba Shinta terbangun dari tidurnya sebab handphone nya berdering . Ternyata
sahabatnya , Rina yang menelfon.
“ Halo , kenapa rin ?? “ , Jawab
Shinta dengan nada ngantuk
“Sorry banget aku ganggu tidur kamu , tapi ini Emergency shin“ , Rina
berdalih
“ Apanya yang Emergency ? “ ,
Balas Shinta.
“ Shin, aku sekarang boleh ke rumah kamu nggak, aku mau pinjam PR . Aku
lupa belum ngerjain nih ........” , Jawab Rina
“ Okay “ , Singkat Shinta dan langsung menutup telfon karena ia masih
ngantuk.
Shinta dan Rina ialah sahabat karib sejak mereka duduk di bangku SMP dan
sekarang ia berada di SMA yang sama pula. Dua anak ini punya karakter yang
sangat beda terutama dalam hal belajar . Si Shinta anak yang sangat rajin,
namun si Rina malasnya minta ampun kalau disuruh belajar . Kerjaannya pinjam PR
sama Shinta dan nyontek saat ulangan.Dua karakter yang sangat berbeda, bagaikan
bumi dan langit . Namun sebenarnya apa yang membuat mereka awet menjalin persahabatan ?
Dua gadis ini mempunyai komitmen yang sama yaitu untuk tidak berpacaran
sampai mereka dewasa dan berpikiran untuk menikah. Namun alasan mereka dalam
berkomitmen cukup berbeda. Shinta tidak ingin berpacaran dulu karena ia ingin
konsen belajar. Kedua, ia takut dan malu
sama orangtuanya jika ketahuan berpacaran serta ia takut di apa-apain sama pacarnya. Berbeda dengan
Rina, ia tak ingin berpacaran karena ia bercermin pada agamanya yang tak
membolehkan berpacaran sebelum nikah dan lebihnya lagi, ia selalu menjudge orang yang pacaran itu ialah
orang-orang yang berdosa besar. Padahal belum tentu juga kelakuan si Rina
sendiri lebih baik daripada orang-orang yang ia judge seperti itu.
Memang paras Rina lebih cantik dibanding Shinta sehingga di sekolah
banyak cowok yang naksir sama Rina.
Tapi tetap saja Rina dengan prinsip utamanya untuk tak berpacaran sehingga
seakan-akan dia jual mahal dan berlagak sombong pada setiap cowok yang kepincut sama paras cantiknya itu. Namun
soal urusan bergaul , Shinta lebih disukai teman-temannya daripada si Rina
sebab anak-anak di sekolah agak anti sama ceramahnya
si Rina yang tiap hari nempel di telinga mereka . Sampai suatu hari ketika Rina
penasaran dengan surat cinta yang didapatnya dari salah satu penggemar
rahasianya. Isi suratnya sangat beda dengan surat-surat cinta yang ia terima
biasanya .
Teruntuk
Rina
Assalamu’alaikum
Rin,
Aku
minta maaf jika kamu tidak berkenan dengan adanya surat ini, tapi aku mohon
luangkanlah beberapa menit waktumu untuk membaca surat ini
Sebuah
ketulusan akan datang dengan sendirinya tanpa ada yang minta
Begitu
pula dengan keberanianku dalam menorehkan tinta di atas kertas ini
Aku
hanyalah sosok pria biasa yang hanya ingin menjalin tali silaturrahim denganmu
Sudikah
engkau menerima permintaan saudara mu ini
Jika
engkau berkenan,
Aku
akan menantimu
Wassalam
Your
secret friend
Setelah membaca surat
tersebut hati Rina berdegup kencang dan
rasa penasarannya semakin menggebu pada sosok pengirim surat tersebut lalu ia
menemukan selembar kertas lagi di amplop tersebut yang bertuliskan sebuah nama
tempat. Ia langsung paham apa makna dari isi surat dan sebuah alamat itu.
Setelah pulang sekolah ia langsung bergegas untuk pergi ke alamat tersebut
untuk menjawab rasa penasarannya.
Ketika sampai di tempat
tersebut, ia dikejutkan dengan sosok pria yang selama ini ia kagumi ada di
tempat tersebut. Pria itu merupakan kakak kelasnya . Sejak pertama kali ia
masuk SMA sampai saat ini ia tak berhenti mengagumi kakak kelasnya itu. Namanya
Dion. Ia kagum pada sosok Dion karena selain ia penulis muda yang handal, Dion
merupakan ketua osis disekolahnya dan ia terkenal ramah dan santun pada setiapa
orang ditambah lagi parasnya yang tak kalah dengan Nicholas Saputra. Tapi karena komitmennya untuk tak berpacaran jadi
Rina tak berani mendekati Dion.
“ Kak Dion , ngapain
disini ? “, tanya Rina dengan salting
“ Aku lagi menunggu
seorang gadis dan akau berniat untuk mengajaknya silaturahmi “, jawab Dion
dengan menatap mata Rina penuh perasaan
Rina langsung shock , “ Jadi kak Dion pengirim surat
itu ......?? “
“ menurut kamu ????? “
, jawab Dion dengan tersenyum
Akhirnya Rina tahu
bahwa pengirim surat itu ialah pria yang dikaguminya selama ini. Mereka
terlibat obrolan dan asyik bercanda
selama beberapa jam. Dan ketika perjalanan pulang , Dion mulai berbicara
mengenai perasaannya selama ini sama Rina. Ternyata selama ini Dion juga kagum
sama sosok Rina . Tanpa basa-basi lagi Dion mengungkapkan perasaannya sama Rina
dan Dion ingin Rina jadi pacarnya. Disaat itu Rina sangat bingung dan dilema.
Di satu sisi ia ingin menjaga komitmennya , tapi disisi lain ia tak bisa
menahan perasaannya lagi karena sosok pria yang diharapkan sudah ada didepan
mata sehingga ia minta waktu ke Dion untuk menjawab dan yang pasti
mendiskusikan hal tersebut dengan Shinta, Dion pun menyutujui permintaan Rina.
Setelah pulang dari
tempat itu , Rina langsung cabut ke
rumah Shinta dan menceritakan uneg-unegnya
tersebut.Kemudian dengan sabar Shinta mendengarkan keluhan sahabatnya itu dan
memberi saran
“ Jika kamu mencintai
pria itu karena Alloh dan sebaliknya, lebih baik kamu minta Dion untuk menanti
sampai kamu lulus sekolah dan setelah itu kalian bisa menjalin hubungan dengan
proses ta’aruf . Itu Fair kan. Kamu
bisa jaga komitmen mu dan disisi lain kamu tak mengorbankan perasaanmu dan
perasaan si Dion ” Kata Shinta dengan
bijak
Mendengar kata-kata
Shinta, mata Rina berkaca-kaca ,
” Terimakasih banyak ya
sobat, kaulah satu-satunya sahabat terbaikku di dunia ini. Tanpa kau , aku
bukan apa-apa “ , Sahut Rina dengan memeluk Shinta
Esok hari Rina menemui
Dion dan menjawab ungkapan perasaan Dion sesuai saran Shinta . Awalnya Dion
menolak karena Dion tak sanggup lagi membendung rasa cintanya sama Rina, namun
setelah banyak penjelasan yang diutarakan oleh Rina , akhirnya Dion menyetujui
keputusan bersama tersebut.
Setelah kejadian
tersebut, Dion dan Rina tetap menjalankan hidup seperti biasanya dan menanti 2
tahun kedepan untuk menjalankan proses ta’aruf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar