Senin, 03 Juni 2013

Saat Prinsip dan Cinta tak sejalan


Di pagi buta , tiba-tiba Shinta terbangun dari tidurnya sebab handphone nya berdering . Ternyata sahabatnya , Rina yang menelfon.
“ Halo , kenapa rin ?? “  , Jawab Shinta dengan nada ngantuk
“Sorry banget aku ganggu tidur kamu , tapi ini Emergency shin, Rina berdalih
“ Apanya yang Emergency  ? “ , Balas Shinta.
“ Shin, aku sekarang boleh ke rumah kamu nggak, aku mau pinjam PR . Aku lupa belum ngerjain nih ........” , Jawab Rina
“ Okay “ , Singkat Shinta dan langsung menutup telfon karena ia masih ngantuk.
Shinta dan Rina ialah sahabat karib sejak mereka duduk di bangku SMP dan sekarang ia berada di SMA yang sama pula. Dua anak ini punya karakter yang sangat beda terutama dalam hal belajar . Si Shinta anak yang sangat rajin, namun si Rina malasnya minta ampun kalau disuruh belajar . Kerjaannya pinjam PR sama Shinta dan nyontek saat ulangan.Dua karakter yang sangat berbeda, bagaikan bumi dan langit . Namun sebenarnya apa yang membuat mereka awet menjalin persahabatan ?
Dua gadis ini mempunyai komitmen yang sama yaitu untuk tidak berpacaran sampai mereka dewasa dan berpikiran untuk menikah. Namun alasan mereka dalam berkomitmen cukup berbeda. Shinta tidak ingin berpacaran dulu karena ia ingin konsen belajar. Kedua,  ia takut dan malu sama orangtuanya jika ketahuan berpacaran serta ia takut di apa-apain sama pacarnya. Berbeda dengan Rina, ia tak ingin berpacaran karena ia bercermin pada agamanya yang tak membolehkan berpacaran sebelum nikah dan lebihnya lagi, ia selalu menjudge orang yang pacaran itu ialah orang-orang yang berdosa besar. Padahal belum tentu juga kelakuan si Rina sendiri lebih baik daripada orang-orang yang ia judge seperti itu.
Memang paras Rina lebih cantik dibanding Shinta sehingga di sekolah banyak cowok yang naksir sama Rina. Tapi tetap saja Rina dengan prinsip utamanya untuk tak berpacaran sehingga seakan-akan dia jual mahal dan berlagak sombong pada setiap cowok yang kepincut sama paras cantiknya itu. Namun soal urusan bergaul , Shinta lebih disukai teman-temannya daripada si Rina sebab anak-anak di sekolah agak anti sama ceramahnya si Rina yang tiap hari nempel di telinga mereka . Sampai suatu hari ketika Rina penasaran dengan surat cinta yang didapatnya dari salah satu penggemar rahasianya. Isi suratnya sangat beda dengan surat-surat cinta yang ia terima biasanya .




Teruntuk Rina
Assalamu’alaikum Rin,
Aku minta maaf jika kamu tidak berkenan dengan adanya surat ini, tapi aku mohon luangkanlah beberapa menit waktumu untuk membaca surat ini
Sebuah ketulusan akan datang dengan sendirinya tanpa ada yang minta
Begitu pula dengan keberanianku dalam menorehkan tinta di atas kertas ini
Aku hanyalah sosok pria biasa yang hanya ingin menjalin tali silaturrahim denganmu
Sudikah engkau menerima permintaan saudara mu ini
Jika engkau berkenan,
Aku akan menantimu

Wassalam
Your secret friend

Setelah membaca surat tersebut hati Rina  berdegup kencang dan rasa penasarannya semakin menggebu pada sosok pengirim surat tersebut lalu ia menemukan selembar kertas lagi di amplop tersebut yang bertuliskan sebuah nama tempat. Ia langsung paham apa makna dari isi surat dan sebuah alamat itu. Setelah pulang sekolah ia langsung bergegas untuk pergi ke alamat tersebut untuk menjawab rasa penasarannya.
Ketika sampai di tempat tersebut, ia dikejutkan dengan sosok pria yang selama ini ia kagumi ada di tempat tersebut. Pria itu merupakan kakak kelasnya . Sejak pertama kali ia masuk SMA sampai saat ini ia tak berhenti mengagumi kakak kelasnya itu. Namanya Dion. Ia kagum pada sosok Dion karena selain ia penulis muda yang handal, Dion merupakan ketua osis disekolahnya dan ia terkenal ramah dan santun pada setiapa orang ditambah lagi parasnya yang tak kalah dengan Nicholas Saputra. Tapi karena komitmennya untuk tak berpacaran jadi Rina tak berani mendekati Dion.
“ Kak Dion , ngapain disini ? “, tanya Rina dengan salting
“ Aku lagi menunggu seorang gadis dan akau berniat untuk mengajaknya silaturahmi “, jawab Dion dengan menatap mata Rina penuh perasaan
Rina langsung shock , “ Jadi kak Dion pengirim surat itu ......?? “
“ menurut kamu ????? “ , jawab Dion dengan tersenyum

Akhirnya Rina tahu bahwa pengirim surat itu ialah pria yang dikaguminya selama ini. Mereka terlibat obrolan dan asyik bercanda  selama beberapa jam. Dan ketika perjalanan pulang , Dion mulai berbicara mengenai perasaannya selama ini sama Rina. Ternyata selama ini Dion juga kagum sama sosok Rina . Tanpa basa-basi lagi Dion mengungkapkan perasaannya sama Rina dan Dion ingin Rina jadi pacarnya. Disaat itu Rina sangat bingung dan dilema. Di satu sisi ia ingin menjaga komitmennya , tapi disisi lain ia tak bisa menahan perasaannya lagi karena sosok pria yang diharapkan sudah ada didepan mata sehingga ia minta waktu ke Dion untuk menjawab dan yang pasti mendiskusikan hal tersebut dengan Shinta, Dion pun menyutujui permintaan Rina.
Setelah pulang dari tempat itu , Rina langsung cabut ke rumah Shinta dan menceritakan uneg-unegnya tersebut.Kemudian dengan sabar Shinta mendengarkan keluhan sahabatnya itu dan memberi saran
“ Jika kamu mencintai pria itu karena Alloh dan sebaliknya, lebih baik kamu minta Dion untuk menanti sampai kamu lulus sekolah dan setelah itu kalian bisa menjalin hubungan dengan proses ta’aruf . Itu Fair kan. Kamu bisa jaga komitmen mu dan disisi lain kamu tak mengorbankan perasaanmu dan perasaan si Dion ”  Kata Shinta dengan bijak
Mendengar kata-kata Shinta, mata Rina berkaca-kaca  ,
” Terimakasih banyak ya sobat, kaulah satu-satunya sahabat terbaikku di dunia ini. Tanpa kau , aku bukan apa-apa “ , Sahut Rina dengan memeluk Shinta
Esok hari Rina menemui Dion dan menjawab ungkapan perasaan Dion sesuai saran Shinta . Awalnya Dion menolak karena Dion tak sanggup lagi membendung rasa cintanya sama Rina, namun setelah banyak penjelasan yang diutarakan oleh Rina , akhirnya Dion menyetujui keputusan bersama tersebut.
Setelah kejadian tersebut, Dion dan Rina tetap menjalankan hidup seperti biasanya dan menanti 2 tahun kedepan untuk menjalankan proses ta’aruf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar